CCTV Cirebon zonacctv.com – Berkaca dari kasus dugaan pencabulan lima santriwati pondok pesantren (ponpes) sekaligus panti asuhan di Kota Bontang, Walikota Bontang, Neni Moerniaeni meminta seluruh ponpes, panti asuhan, boarding school dan sekolah umum memasang CCTV (Close Circuit Television).
“Nantinya kita atur supaya semua panti dan ponpes, termasuk boarding school dan sekolah memasang CCTV di lingkungan sekolah,” ungkap Walikota Neni, kepada klikbontang.com, Senin, 11 Desember 2017.
CCTV itu kata dokter spesialis kandungan ini bakal dikoneksikan langsung ke command centre yang ada di Auditorium 3Dimensi, eks Kantor Walikota Jalan Awang Long Kota Bontang yang baru saja diresmikan bebarengan dengan peluncuran Smart City baru-baru ini.
Selain CCTV, Walikota Neni juga meminta agar seluruh pondok pesantren, panti asuhan dan boarding school membenahi manajemen pengelolaan sekolah. Terutama memisahkan asrama santri putra dan putri. Termasuk keberadaan guru atau ustaz pembimbing sesuai jenis kelamin anak didiknya.
“Guru pembimbing juga harusnya sesuai jenis kelamin. Ustad untuk santri putra dan ustazah untuk santri putri,” tambah Neni.
Menurut Neni, kasus pencabulan yang dilakukan tersangka Im, pendiri sekaligus pembina Ponpes harus jadi pelajaran semua pihak. Selain mencoreng dunia pendidikan, aksi bejat Im yang mengakibatkan salah satu korbannya usia 13 tahun hamil enam bulan merusak masa depan anak didiknya.
“Jangan sampai kita kecolongan lagi. Saya ingin semua aktifitas sekolah bisa terpantau lewat command centre,” tukasnya
Berkaca dari kasus dugaan pencabulan lima santriwati pondok pesantren (ponpes) sekaligus panti asuhan di Kota Bontang, Walikota Bontang, Neni Moerniaeni meminta seluruh ponpes, panti asuhan, boarding school dan sekolah umum memasang CCTV (Close Circuit Television).
“Nantinya kita atur supaya semua panti dan ponpes, termasuk boarding school dan sekolah memasang CCTV di lingkungan sekolah,” ungkap Walikota Neni, kepada klikbontang.com, Senin, 11 Desember 2017.
CCTV itu kata dokter spesialis kandungan ini bakal dikoneksikan langsung ke command centre yang ada di Auditorium 3Dimensi, eks Kantor Walikota Jalan Awang Long Kota Bontang yang baru saja diresmikan bebarengan dengan peluncuran Smart City baru-baru ini.
Selain CCTV, Walikota Neni juga meminta agar seluruh pondok pesantren, panti asuhan dan boarding school membenahi manajemen pengelolaan sekolah. Terutama memisahkan asrama santri putra dan putri. Termasuk keberadaan guru atau ustaz pembimbing sesuai jenis kelamin anak didiknya.
“Guru pembimbing juga harusnya sesuai jenis kelamin. Ustad untuk santri putra dan ustazah untuk santri putri,” tambah Neni.
Menurut Neni, kasus pencabulan yang dilakukan tersangka Im, pendiri sekaligus pembina Ponpes harus jadi pelajaran semua pihak. Selain mencoreng dunia pendidikan, aksi bejat Im yang mengakibatkan salah satu korbannya usia 13 tahun hamil enam bulan merusak masa depan anak didiknya.
“Jangan sampai kita kecolongan lagi. Saya ingin semua aktifitas sekolah bisa terpantau lewat command centre,” tukasnya.
Sumber: Klik Bontang